PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) merupakan campuran yang mengandung bakteri Pseudomonas fluorescens dan Bacillus ploymixa yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman yang mengkolonisasi perakaran dengan cara kerja berikut ini.
- Menekan perkembangan penyakit (bioprotektan) yang menular melalui tanah seperti layu fusarium, layu bakteri, phytophthora, rizoctonia, dan sclerotium. Selain itu, juga dapat mencegah penyakit yang menyerang daun dan buah seperti pustule bakteri, hawar daun, antraknose, bercak daun, dan karat daun.
- Memproduksi fitohormon (biostimulant) seperti IAA (Indole Acetic Acid), sitokinin, giberelin, dan penghambat produksi etilen.
- Meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman (biofertilizer) dengan cara meningkatkan penyerapan/pengambilan unsur N, Fe, S, dan Mn.
- Meningkatkan jumlah perakaran halus, luas permukaan akar bertambah, kemampuan penyerapan nutrisi dan air meningkat. Kebugaran tanaman bertambah sehingga lebih tahan terhadap gangguan hama dan patogen atau mampu mengkompensasi kerusakan.
PGPR dapat dengan mudah dibuat oleh petani. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat PGPR dapat ditemukan di mana saja. Pada prinsipnya, kita mengembangbiakkan bakteri yang memiliki cara kerja seperti 4 poin di atas. Tempat hidup bakteri yang dapat digunakan sebagai indukan tersebut di alam adalah di akar bambu. Setelah didapat induknya, maka kita tempatkan induk bakteri di media sehingga dapat berkembangbiak. Berikut cara perbanyakan bakteri yang dimaksud.
Bahan Biang PGPR :
Akar bambu (masih bercampur tanah) 100 gram
Air matang/air minum 250 ml
Bahan PGPR yang siap diaplikasikan :
Air bersih (bukan air ledeng, lebih baik menggunakan air dari sumber air yang bersih) 4 liter
Air cucian beras 1 liter
Gula pasir 6 ¼ sdm = 62,5 gram
Dedak halus 4 gelas = 200 gram
Terasi 25 gram
Air kapur sirih, ½ sdt = 2,5 ml
Biang PGPR yang sudah dibuat sebelumnya
Cara Membuat Biang PGPR
- Akar bambu yang masih bercampur tanah direndam dalam air matang/air minum selama 3-4 hari dalam toples atau ember kecil tertutup.
- Setelah 3-4 hari, akan tampak gelembung-gelembung dalam air, tanda bakteri bernapas. Ambil airnya saja dengan cara menyaringnya hingga bersih. Air rendaman ini akan menjadi biang PGPR.
Cara Membuat PGPR yang Diaplikasikan
- Campur semua bahan kecuali biang PGPR, lalu rebus hingga semua bahan larut dan mendidih.
- Setelah mendidih, dinginkan sampai larutan bersuhu sama dengan suhu ruangan. Saring dengan kain kasa hingga mendapatkan cairan yang bersih tanpa ampas.
- Tuangkan cairan tadi ke dalam jerigen, lalu tambahkan biang PGPR. Aduk hingga rata, tutup agak rapat.
- Buka penutup dan kocok-kocok jerigen setiap hari selama 5-7 hari.
- Setelah 5-7 hari cairan tersebut akan berbau masam mirip alkohol, berwarna kekuningan, tanda bahwa PGPR sudah jadi dan siap digunakan.
- Simpan PGPR di tempat teduh atau dalam ruangan yang bersuhu tidak lebih dari 30 derajat C.
PGPR dapat digunakan sebagai perendam benih ataupun untuk menyiram tanaman muda di persemaian. Dosis yang digunakan berbeda. Jika akan merendam benih, dosisnya 10 ml/liter air, lama perendaman ± 6 jam, kemudian benih bisa ditiriskan untuk disemai. Penyiraman pada tanaman muda menggunakan dosis 1 ml/1 liter air, lalu campuran tersebut disiramkan pada daerah perakaran. Penggunaan PGPR akan meningkatkan daya tahan terhadap penyakit dan mempercepat pertumbuhan.
Sumber : Cyber Extension – Pusluhtan Kementan http://cybex.pertanian.go.id