Penjajahan selama 350 tahun oleh Belanda plus 3,5 tahun oleh Jepang ternyata sangat membekas buruk dalam benak rata-rata orang Indonesia. Setelah lebih dari 70 tahun merdeka, jangankan rakyat biasa, di kalangan tokoh pemimpin bahkan masih kelihatan rasa minder pada segala sesuatu yang “asing”. Yang memprihatinkan adalah ide bahwa pendidikan universiter sebaiknya dipimpin rektor asing supaya pendidikan tinggi Indonesia mampu bersaing di kelas dunia. Dulu kita dikejutkan oleh niat pemerintah mendirikan “sekolah menengah internasional”, kini lahir ide tak kalah aneh mengenai sanjungan pada “rektor asing”.
Orang asing yang menawarkan diri berkarya di negeri terbelakang, seperti Indonesia, karena dia tidak laku di negerinya sendiri. Kalau dia memang ahli di bidangnya, dia akan dipekerjakan oleh pemerintah atau masyarakatnya sendiri. Kalau ada orang asing yang kelihatan “mampu” menduduki suatu jabatan internasional, sekarang ini bukan lagi berdasarkan kapasitas kinerja dan reputasi akademis pribadi, tetapi lebih banyak karena backing negaranya Continue reading